Hari ke lima di Australia diawali dengan kekecewaan. Di malam sebelumnya, kami mendapatkan email dari tour melbourneaustraliatours yang membatalkan keikutsertaan kami di The Great Ocean Road tour karena jumlah peserta yang sedikit. Kami membeli tour tersebut dengan harga $150 untuk dua orang. Untungnya uang yang telah kami bayarkan melalui online langsung dikembalikan. Pihak tour menawari kami untuk mengubah hari ke hari Jum’at, sayangnya itu adalah hari dimana kami sudah memesan tiket kereta api untuk pergi ke Sydney. Batal lah kami untuk melihat keindahan Great Ocean Road Melbourne di masa liburan kali ini. Mungkin ini pertanda bahwa memang kami harus kembali lagi ke Melbourne suatu saat, untuk melihat Great Ocean Road dan menonton pertandingan tenis Australia Open.
Meski sedikit kecewa karena tidak jadi tour ke Great Ocean, kami mencari alternatif kegiatan lain. Pilihan utama tetap pergi ke daerah kota Melbourne, karena masih banyak sekali tempat yang belum kami kunjungi. Di antaranya adalah State Library of Victoria.
Kami berangkat dari tempat menginap ke State Library menggunakan tram. State Library of Victoria terletak di free tram zone. Cuaca hari ini sedikit gerimis dan berawan, namun dengan winter jacket yang kita pakai dan payung yang kami bawa, kami tetap merasa hangat dan tidak kebasahan. Sebelum ke State Library, kami menyusuri lorong sepanjang pertokoan dan memutuskan untuk meminum secangkir kopi di coffee shop yang ada di lorong pertokoan di belakang State Library.
State Library of Victoria dapat dimasuki oleh siapa saja dengan gratis. Ada banyak ruangan di perpustakaan ini, ruangan pertama yang kami masuki adalah ruang baca, kemudian masuk ke ruang lukisan, dan yang terakhir adalah ruang baca yang sering ada di instagram karena pencahayaannya yang bagus. Kami menaiki lift dan tangga ke lantai lima untuk melihat suasana perpustakaan dari atas dan mengambil beberapa foto. Pada saat itu, di beberapa lantainya terdapat eksibisi yang bisa dilihat secara gratis.
Selesai dari library, kami berjalan kaki untuk menuju Hosier Lane, sebuah gang di Melbourne yang terkenal akan lukisan jalanannya. Tempatnya tidak jauh dari library, sesampainya disana, tidak banyak orang di gang tersebut, dan ternyata tidak semenarik yang kita lihat melalui youtube atau website.
Tidak lama dari Hosier Lane, kami bergegas menuju destinasi berikutnya yaitu Captain Cook’s cabin yang berada di Fitzroy Garden. Kami berjalan kaki menuju kesana, dan di perjalanan kami menemukan sebuah gereja katedral yang megah. Ternyata gereja tersebut bernama gereja St.Paul dan bisa dimasuki secara gratis, jadilah kami masuk untuk berfoto-foto, kemudian berfoto juga di halaman gereja yang asri dan luas.
Tidak jauh berjalan kaki dari gereja St.Paul, kami sampai di taman Fitzroy yang asri dan tumbuh banyak rumput yang bersih serta jalan setapak yang instagrammable. Di tengah taman, terdapat Captain Cook’s cabin, sebuah replika rumah Captain James Cook, seorang penjelajah dunia yang berasal dari Inggris dan singgah beberapa kali di Australia. Untuk masuk ke Captain Cook’s cabin, kita perlu membayar admission sebesar $6 per orang. Kabinnya sendiri kecil, namun menarik untuk dipelajari, membayangkan kehidupan seorang Captain Cook pada saat itu. Disana, terdapat dua pemandu yang berpakaian ala jaman old. Di dalam rumah Captain Cook, kita bisa melihat ruang tidur, ruang tamu, istal yang sekarang difungsikan sebagai ruang multimedia dan wardrobe, serta halaman tempat Captain Cook menanam tanaman obat. Kita juga diperbolehkan untuk berfoto menggunakan pakaian ala jaman Captain Cook dan berfoto di bagian mana saja di dalam kabin.
Seusai dari Captain Cook’s cabin, kami menyusuri taman yang indah untuk menuju ke arah city. Ternyata tidak jauh untuk ke city dari taman tersebut. Kami melewati Chinatown Melbourne, yang banyak restoran china di dalamnya. Pada saat itu matahari sudah mulai tenggelam, dan kami merasa lapar. Kami cek melalui Google Maps untuk mencari restoran halal. Ternyata terdapat satu restoran di dekat Flinder’s Station. Kami pun berjalan menuju ke arah restoran tersebut. Namun setelah melihat di peta dikatakan bahwa kami sudah sampai di tujuan, tapi kok restorannya tidak ada. Kesan pertama kami begitu datang ke Melbourne, orang lokal sini sangat ramah, mungkin ras kaukasian yang paling ramah adalah orang Australia, khususnya Melbourne. Disaat kami kebingungan untuk mencari restoran, terdapat seorang nenek yang tiba tiba menyapa kami dan menanyakan apakah kami tersesat. Lalu kami menjelaskan bahwa kami mencari sebuah restoran namun belum ketemu. Dia kemudian meminjam handphone kami untuk melihat di Google Maps, mencari tahu kita ada dimana dan harus jalan kemana, kemudian dia tiba-tiba sadar dan mengajak kami untuk berjalan keluar sebentar, dan ternyata restoran tersebut ada di sebelah gedung yang kami masuki saat itu. Duh!
Kami memesan makanan Halal Snack Pack untuk satu porsi, dan Aussie Parma, chicken katsu berbentuk hati yang sangat besar , dengan kentang sebagai karbohidratnya. Selesai makan, kami menuju tram untuk pergi ke Queen Victoria Market. Biasanya QVM tutup pada malam hari, tapi di musim dingin setiap hari Rabu, terdapat Winter Night Market. Nah, kita penasaran ada apa saja di Winter Night Market itu. Sebelum naik tram menuju QVM, kami berkeliling dulu di sepanjang Yarra River untuk mengambil foto Melbourne di malam hari.
Apabila kita naik tram di Melbourne dan punya paket internet, jangan lupa untuk menginstall TramTracker, sebuah aplikasi yang dapat melacak rute tram bahkan melacak tram kita saat ini ada dimana dan menuju kemana. Hal ini dimungkinkan karena setiap tram punya nomor unik yang bisa dilacak dari aplikasi TramTracker ini.
Sampai di QVM, sudah banyak orang yang berkerumun di bagian hall tempat biasa orang berjualan suvenir. Toko bagian depan memang tutup, tetapi di bagian belakang ini, banyak orang yang berkumpul dan mengantri untuk membeli makanan dari stall. Kami hanya melihat berkeliling dan tidak membeli apa-apa karena sudah kenyang. Winter Night Market ini semacam night bazaar carnival, dimana ada stand-stand yang menjajakan makanan dan minuman serta beberapa suvenir.
Hari ini seharusnya kami pergi ke Great Ocean Road, tapi ternyata dibatalkan dan kami pergi ke daerah Melbourne city, hari ini tidak banyak kegiatan yang kami lakukan, sehingga sampai penginapan tidak terlalu capek. Besok kami akan melanjutkan untuk pergi ke QVM lagi untuk membeli oleh-oleh.
Leave a Reply